This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by caheastboys.blogspot.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by caheastboys.blogspot.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by caheastboys.blogspot.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by caheastboys.blogspot.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by caheastboys.blogspot.com.

Selasa, 28 Februari 2012

hasil belajar

Hasil belajar merupakan suatu alat untuk mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pelajaran. Pada dasarnya kemampuan setiap orang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Dengan kecerdasan intelektual berkategori rata-rata maka kemampuan anak untuk menyelesaikan masalah akan terarah, begitu juga dengan fasilitas belajar akan sangat mendukung dalam memperoleh tujuan yang diharapkan.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan pengaruh tingkat kecerdasan intelektual (IQ) terhadap hasil belajar siswa, (2) untuk mendeskripsikan pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa, (3) untuk mendeskripsikan pengaruh tingkat kecerdasan intelektual (IQ) dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengalaman para ilmuan, tidak ada indikator dan alat ukur yang jelas untuk mengukur atau menilai kecerdasan setiap individu, kecuali untuk kecerdasan intelektual atau IQ, dalam konteks ini dikenal sebuah tes yang biasa disebut dengan psikotest untuk mengetahui tingkat IQ seseorang, akan tetapi test tersebut juga tidak dapat secara mutlak dinyatakan sebagai salah satu identitas dirinya karena tingkat intelektual seseorang selalu dapat berubah berdasarkan usia mental dan usia kronologisnya.
                                           
Sedangkan untuk kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ), hingga saat ini belum ada alat yang dapat mengukurnya dengan jelas karena dua kecerdasan tersebut bersifat kualitatif bukan kuantitatif.

Seperti halnya dengan alat ukur kecerdasan, indikator orang yang memilki IQ, EQ dan SQ juga tidak ada ketetuan yang jelas, sehingga untuk mengetahui seseorang tersebut memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual biasanya dilihat dari hal-hal yang biasanya ada pada orang yang memiliki IQ, EQ dan SQ tinggi dan dilihat berdasarkan kompone dari klasifikasi kecerdasan tersebut. 


Selasa, 21 Februari 2012

proposal ekonomi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan masyarakat semakin kompleks dan persainganpun semakin ketat. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, untuk itu perlu disiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan. Mengenai pendidikan dalam buku Pengantar Pendidikan (Dinn Wahyudin, dkk 2007 : 1.35 ) terdapat  dua pokok permasalahan yaitu :
1.      Pendidikan Sebagai Humanisasi.
Pendidikan dapat dikatakan sebagai humanisasi atau upaya memanusiakan manusia, yaitu suatu upaya membantu manusia untuk dapat bereksistensi sesuai dengan martabatnya sebagai manusia.
2.      Pendidikan dan Hak Asasi Manusia.
Pendidikan sebagai hak yang harus diberikan kepada setiap orang.
1
 
 Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.  Pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1989 adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikut: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan yang hendak dicapai pemerintah Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu pemerintah sejak orde baru telah mengadakan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat yang ke 1, 2, 3, 4, dan 5.
Pasal 31 :
Ayat 1 : Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan
Ayat 2 :Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
Ayat 3 :Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimana dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang
Ayat 4 : Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional
 Ayat 5 : Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan manusia.
. Seorang guru perlu menyadari bunyi dan isi pasal ayat Undang-Undang Dasar tersebut, setiap murid berhak mendapatkan pengajaran yang sama. Dalam tugasnya sehari-hari guru dihadapkan pada suatu permasalahan yaitu ia harus memberi pengajaran yang sama kepada murid yang berbeda-beda. Perbedaan itu berasal dari lingkungan kebudayaan, lingkungan sosial, jenis kelamin dan lain-lain.
Salah satu tujuan siswa bersekolah adalah untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal sesuai dengan kemampuannya  dengan didukung adanya media pembelajaran yang modern di MAM 1 SUMBERREJO terdapat siswa-siswi yang memiliki kemampuan, kecerdasan  yang berbeda. Dari perbedaan latar belakang kecerdasan siswa tersebut dapat berpengaruh pula pada prestasi belajar siswa sehingga latar belakang kecerdasan intelektual (IQ) dan media audiovisual merupakan faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan anak.
Berkaitan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, peneliti mengambil judul skripsi: “PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) DAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR (STUDI KASUS PADA SISWA MAM 1 SUMBERREJO)”, dengan alasan:
1. Dari pengamatan peneliti bahwa siswa-siswi MAM 1 SUMBERREJO  memiliki kecerdasan (IQ) yang berbeda dan apakah dengan adanya pemanfaatan media audiovisual dapat mengembangkan prestasi siswa.
2. Sekolah sebagai salah satu pusat pendidikan yang berupaya membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa. Akan tetapi keberhasilan proses belajar mengajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Salah satu faktor yang akan penulis teliti adalah faktor dari sokolahan dalam memanfaatkan media audiovisual.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasa-lahan sebagai berikut:
“Adakah hubungan antara kecerdasan (IQ) siswa dan pemanfaatan media audiovisual terhadap prestasi belajar siswa? “
C. Tujuan penelitian
Dengan mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1.    kecerdasan intelektual (IQ) siswa dan pemanfaatan media audiovisual MAM 1 Sumberrejo.
2.    Prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI MAM  1 Sumberrejo.
3.     Adakah tidaknya pengaruh parsial kecerdasan intelektual (IQ) dan pemanfaatan media audiovisual siswa kelas XI MAM  1 Sumberrejo.
4.    Adakah tidaknya pengaruh simultan kecerdasan intelektual (IQ) dan pemanfaatan media audiovisual siswa kelas XI MAM  1 Sumberrejo.?
D. Hipotesis
“Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul” (Arifin, 2010: 48). Hipotesis yang dinyatakan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual (iQ) dan pemanfaatan media pembelajaran siswa adalah sebagai berikut:
1.    Ada pengaruh antara kecerdasan intelektual (iQ) dan pemanfaatan media pembelajaran  secara parsial terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI MAM 1 Sumberrejo tahun pelajaran 2011/2012.
2.    Ada pengaruh antara kecerdasan intelektual (iQ) dan pemanfaatan media pembelajaran   secara simultan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI MAM 1 Sumberrejo tahun pelajaran 2011/2012.
E.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini akan diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak sebagai berikut.
1.    Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan sosial, khususnya tentang pengaruh kecerdasan intelektual (IQ) dan pemanfatan media audiovisual terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi, dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya yang sejenis.
2.  Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan tentang pengaruh kecerdasan intelektual (IQ) dan pemanfatan media audiovisual terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi  siswa MAM  1 Sumberrejo.
b. Bagi MAM  1 Sumberrejo, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana yang positif kepada sekolah dan jajarannya dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan kecerdasan intelektual (IQ) dan pemanfatan media audiovisual  sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.
c. Bagi institusi yang berkompeten bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan dan kebijakan di bidang pendidikan sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil dapat bermanfaat bagi pertumbuhan prestasi para siswa khususnya yang memiliki kecerdasan  lemah atau rendah
F.Asumsi Penelitian
PPKI UM (2000:13) “Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian”. Asumsi dalam penelitian meliputi model pembelajaran di kelas, kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan prasarana sekolah, kedisiplinan guru, dan ketrampilan mengajar guru di anggap tidak berpengaruh.

G.Ruang Lingkup Penelitian
Untuk lebih mengarah pada apa yang diteliti, maka ruang lingkup masalah penelitian akan mencakup kecerdasan intelektual (IQ) dan pemanfaatan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI MAM  1 Sumberrejo tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini nampak jelas pada jabaran variabel pada Table 1.1 jabaran variable penelitian berikut ini.

Tabel 1.1 Jabaran variabel penelitian

Variabel
Indikator
Teknik Pengumpulan Data
Kecerdasan intelektual IQ
()
1.     Memiliki kemampuan matematis
Kuesioner

2.     Memiliki kemampuan membayangkan ruang
3.     Melihat sekeliling secara runtun atau menyeluruh
4.     Dapat mencari hubungan antara suatu bentuk kebentuk lain



Pemanfaatan media audiovisual
()
1.     Laptop
Kuesioner

2.     LCD proyektor




Pretasi Belajar
(Y)
1.     Informasi verbal
Kuesioner

2.     Ketrampilan intelek
3.     Setrategi kognitif
4.     Ketrampilan motorik
5.     Sikap

A.      Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat di amati (PPKI UM, 2000:14).  Definisi ini digunakan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang ada pada judul sekripsi ini, maka perlu penulis melakukan penegasan istilah dalam judul ini. Adapun penggunaan istilah atau kata-kata yang penulis gunakan dalam judul : pengaruh kecerdasan intelektual (IQ) dan pengembangan media audiovisual terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI MAM 1 Sumberrejo tahun pelajaran 2011/2012”, adalah sebagai berikut :
1.    Kecerdasan intelektual (IQ)
Berdasarkan pengalaman para ilmuan, tidak ada indikator dan alat ukur yang jelas untuk mengukur atau menilai kecerdasan setiap individu, kecuali untuk kecerdasan intelektual atau IQ, dalam konteks ini dikenal sebuah tes yang biasa disebut dengan psikotest untuk mengetahui tingkat IQ seseorang, akan tetapi test tersebut juga tidak dapat secara mutlak dinyatakan sebagai salah satu identitas dirinya karena tingkat intelektual seseorang selalu dapat berubah berdasarkan usia mental dan usia kronologisnya.Sedangkan untuk kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ), hingga saat ini belum ada alat yang dapat mengukurnya dengan jelas karena dua kecerdasan tersebut bersifat kualitatif bukan kuantitatif.
Seperti halnya dengan alat ukur kecerdasan, indikator orang yang memilki IQ, EQ dan SQ juga tidak ada ketetuan yang jelas, sehingga untuk mengetahui seseorang tersebut memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual biasanya dilihat dari hal-hal yang biasanya ada pada orang yang memiliki IQ, EQ dan SQ tinggi dan dilihat berdasarkan kompone dari klasifikasi kecerdasan tersebut.Orang yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ) yang cukup tinggi dapat dilihat selain dari hasil tes, dapat terlihat juga bahwa biasanya orang tersebut :
ü  Memiliki kemampuan matematis
ü  Memiliki kemampuan membayangkan ruang
ü  Melihat sekeliling secara runtun atau menyeluruh
ü  Dapat mencari hubungan antara suatu bentuk dengan bentuk lain
2.    Pemanfaatan media audiovisual
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1.     Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2.     Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3.     Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4.     Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5.     Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6.    Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7.    Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8.    Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain

3. Prestasi Belajar.
Prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dalam proses belajar. “Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru” (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990:700). Hasil belajar atau prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam usaha atau kegiatan menguasai bahan-bahan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Prestasi belajar juga dapat digunakan sebagai acuan apakah siswa sudah atau belum dalam menguasai materi, meliputi : a) informasi verbal, b) ketrampilan intelek, c) strategi kognitif, d) ketrampilan motorik, dan e) sikap         

                                       






BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.      Paparan Variabel Penelitian
Mendeskripsikan tentang teoretis variabel-variabel yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian berupa argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan. Sehingga dapat diketahui prestasi siswa sekolah MAM 1 Sumberrejo khususnya siswa kelas XI. Pendidikan ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk kebutuhan hidup yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi Depdiknas (2003:15). Demi mewujudkan tujuan standar kompetensi yang telah ditetapkan Depdiknas, maka diperlukan faktor-faktor yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa yang meliputi kecerdasan intelektual (IQ) dan pemanfaatan media audiovisual dengan kualitas input yang baik. Untuk dapat memberikan deskripsi teoretis terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. 
A.    Kecerdasan intelektual (IQ)
1.      Pengertian kecerdasan intelektual (IQ)
Berdasarkan pengalaman para ilmuan, tidak ada indikator dan alat ukur yang jelas untuk mengukur atau menilai kecerdasan setiap individu, kecuali untuk kecerdasan intelektual atau IQ, dalam konteks ini dikenal sebuah tes yang biasa disebut dengan psikotest untuk mengetahui tingkat IQ seseorang, akan tetapi test tersebut juga tidak dapat secara mutlak dinyatakan sebagai salah satu identitas dirinya karena tingkat intelektual seseorang selalu dapat berubah berdasarkan usia mental dan usia kronologisnya.Sedangkan untuk kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ), hingga saat ini belum ada alat yang dapat mengukurnya dengan jelas karena dua kecerdasan tersebut bersifat kualitatif bukan kuantitatif.
Seperti halnya dengan alat ukur kecerdasan, indikator orang yang memilki IQ, EQ dan SQ juga tidak ada ketetuan yang jelas, sehingga untuk mengetahui seseorang tersebut memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual biasanya dilihat dari hal-hal yang biasanya ada pada orang yang memiliki IQ, EQ dan SQ tinggi dan dilihat berdasarkan kompone dari klasifikasi kecerdasan tersebut.Orang yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ) yang cukup tinggi dapat dilihat selain dari hasil tes, dapat terlihat juga bahwa biasanya orang tersebut :
ü  Memiliki kemampuan matematis
ü  Memiliki kemampuan membayangkan ruang
ü  Melihat sekeliling secara runtun atau menyeluruh
ü  Dapat mencari hubungan antara suatu bentuk dengan bentuk lain
ü  Memiliki kemampuan untuk mengenali, menyambung, dan merangkai kata-kata serta mencari hubungan antara satu kata dengan kata yang lainya, Memiliki memori yang cukup bagus.
Seseorang dengan kecerdasan emosi (EQ) tinggi diindikatori memiliki hal-hal sebagai berikut :
ü  Sadar diri, panada mengendalikan diri, dapat dipercaya, dapat beradaptasi dengan baik dan memiliki jiwa kreatif,
ü  Bisa berempati, mampu memahami perasaan orang lain, bisa mengendaikan konflik, bisa bekerja sama dalam tim,
ü  Mampu bergaul dan membangun sebuah persahabatan,
ü  Dapat mempengaruhi orang lain,
ü  Bersedia memikul tanggung jawab,
ü  Berani bercita-cita,
ü  Bermotivasi tinggi,
ü  Selalu optimis,
ü  Memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan
ü  Senang mengatur dan mengorganisasikan aktivitas.
Lain halnya dengan indikator-indikator dari orang yang memiliki IQ dan EQ yang cukup tinggi di atas, orang yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi tidak dapat dilihat dengan mudah karena kembali ke pengertian SQ, yaitu kemampuan seseorang untuk memecahkan persoalan makna dan nilai, untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta menilai bahwa jalan hidup yang kita pilih memiliki makna yang lebih daripada yang lain, dari hal tersebut dapat dilihat bahwa kecerdasan spiritual adalah kecakapan yang lebih bersifat pribadi, sehingga semua kembali kepada individu itu sendiri dan kepada hubungannya dengan Sang Pencipta.
Tanda dari orang –orang yang memiliki SQ yang berkembang dengan baik/tinggi:
ü  Mampu bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif)
ü  Memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi
ü  Mampu untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan
ü  Mampu untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit
ü  Memiliki kualitas hidup yang didasari oleh visi dan nilai-nilai
ü  Menghindari hal-halyang dapat  menyebabkan kerugian yang tidak perlu
ü  Cenderung untuk memandang segala hal itu berkaitan (holistik)
ü  Kecenderungan nyata untuk bertanya “mengapa?” atau “bagaimana jika” untuk mencari jawaban-jawaban mendasar
Mandiri SQ yang berkembang dengan baik dapat menjadikan seseorang memiliki “makna” dalam hidupnya. Dengan “makna” hidup ini seseorang akan memiliki kualitas “menjadi”, yaitu suatu modus eksistensi yang dapat membuat seseorang merasa gembira, menggunakan kemampuannya secara produktif dan dapat menyatu dengan dunia.
B.     Pengembangan media audiovisual
1.      Pengertian Media pembelajaran
. Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan  guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada.      
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan teus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfubgsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.
  Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1.       Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2.       Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3.       Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4.       Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5.       Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6.       Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7.       Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8.       Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain

Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

C. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar adalah hasil dari merupakan kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung dengan tes. “Prestasi belajar berarti penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru” ( Tu’u, 2004:75 ). Sedangkan menurut Hamalik (1994:25) “Prestasi belajar yang berupa adanya perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu. Jadi prestasi belajar ekonomi merupakan hasil yang dicapai siswa berupa penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai tes ekonomi.
Proses belajar dan hasil belajar merupakan dua hal terpisah. Dari proses belajar akan tampak prestasi belajar berupa kemampuan atau “performance” dari peserta didik. Kemampuan yang diperoleh individu dari proses pembelPelajaran menurut Bloom dapat dikategorikan ke pada tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor (Sudjana, 2004:46). Ketiga ranah ini dapat dijelaskan sebagai berikut. (a) kemampuan kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak, (b) kemampuan afektif terkait dengan sikap dan nilai, dan (c) keamampuan psikomotor adalah kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Selanjutnya menurut Suryabrata (2006:23) prestasi belajar adalah hasil belajar terakhir yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang mana di sekolah prestasi belajar siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu. Kemudian dengan angka tersebut, orang lain atau siswa sendiri akan dapat mengetahui sejauh mana prestasi akademik yang telah dicapai.
1.       Bentuk Prestasi Belajar
Bentuk prestasi belajar siswa dapat dinyatakan dengan nilai yang berupa nilai harian, nilai ujian tengah semester dan nilai ujian akhir semester. Prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertaman Muhammadiah 1 Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro pada penelitian ini dilihat menggunakan angket agar memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.
2.       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar atau prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui penilaian prestasi belajar atau rapor. Hasil belajar yang dicapai tiap-tiap anak tidaklah sama, hal ini disebabkan adanya beberapa faktor baik dari dalam diri anak (internal) dan dari luar diri siswa (eksternal) seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003:54) meliputi dua faktor yaitu intern dan ekstern.
1.    Faktor-faktor Intern
Faktor intern terdiri dari faktor psikologis yang meliputi intelegensi dan motif sebagai berikut.
a.    Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari 3 jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui korelasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai intelegensi yang rendah.
b.    Motif adalah daya penggerak di dalam diri orang melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan. Motif akan berubah menjadi motivasi apabila motif sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu contohnya motivasi siswa dalam belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.
2.    Faktor-Faktor Ekstern
Faktor sekolah meliputi metode mengajar, alat pengPelajaran, dan keadaan gedung sebagai berikut.
a.    Metode mengajar merupakan suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam proses belajar mengajar. Mengajar itu sendiri adalah menurut Karo adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai, dan mengembangkannya. Didalam dunia pendidikan yang dimaksud dengan orang lain adalah siswa atau murid dan mahasiswa yang dalam proses belajar agar dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih mengembangkan bahan pelajaran. Sedangkan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar akan mempengaruhi cara belajar siswa. Sehingga supaya siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar guru harus diusahakan secara tepat, efisien dan efektif.
b.    Alat pengajaran sangat erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajar akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula.

c.    Keadaan gedung harus disesuaikan dengan jumlah siswa serta variasi karakteristik siswa yang masing-masing menuntut keadaan gedung harus memadai di dalam setiap kelas. Siswa bisa belajar dengan leluasa dan nyaman apabila mendapatkan sarana dan prasarana yang baik (Slameto, 2003:65)
Berdasarkan uraian dari di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau pencapaian yang diperoleh siswa dari aktivitas belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka. Adapun indikator dari prestasi belajar adalah informasi verbal, ketrampilan intelek, strategi kognitif, ketrampilan motorik, dan sikap. Dalam penelitian ini prestasi belajar dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi orangtua dan motivasi siswa.

D.Pengaruh Kecerdasan intelektual (IQ) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Dengan kemampuan intelektual (IQ) yang dimiliki seorang siswa dapat menerima pelajaran dengan   lebih mudah Memiliki kemampuan matematis,Memiliki kemampuan membayangkan ruang,Melihat sekeliling secara runtun atau menyeluruh,Dapat mencari hubungan antara suatu bentuk dengan bentuk lain,Memiliki kemampuan untuk mengenali, menyambung, dan merangkai kata-kata serta mencari hubungan antara satu kata dengan kata yang lainya. pendidikan juga merupakan sumber kekuatan dalam belajar karena kurangnya  pendidikan akan sangat mengganggu kelancaran belajar jadi kecerdasab siswa akan sangat berpengaruh terhadaap prestasi belajar.
                                          
E.Pengaruh Pengembangan media audiovisual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Mengingat berkembangnya teknologi didunia maka media pembelajaran disekolahpun harus dirubah dengan yang lebih canggih agar siswa tidak bosan, seperti menggunakan laptop dan lcd proyektor sehingga siswa dapat melihat dan mendengar secara jelas apa yang telah disampaikan oleh seorang guru.
Berdasrkan uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ) yang diasah akan mempunyai pengaruh yang besar bagi pendidikan anak – anak disekolah,dan dapat dirumuskan bahwa media audiovisual memiliki peranan yang sangat menentukan dan mendorong siswa untuk belajar dengan penuh perhatian dan konsentrasi dalam menerima pelajaran, sehingga tercapai tujuan yang diharapkan oleh siswa yaitu hasil belajarnya yang ditunjukkan dengan prestasi belajar akan meningkat. Jadi dalam hal ini pengembangan media audiovisual berpengaruh terhadap hasil belajar. Semakin canggih alat/media pembelajaran, maka hasil belajar yang dicapai akan semakin meningkat. Sebaliknya.
BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian (PPKI-UM, 2000:15). Penelitian ini tergolong analisis asosiatif kausal yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, yang bersifat sebab akibat dan memaparkan pengaruh variabel-variabel yang berkaitan antara kecerdasan intelektual (IQ) dan pemanfaatan media audiovisual terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi Sekolah MAM 1 Sumberrejo kabupaten Bojonegoro.
Sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesis penelitian, teridentifikasi sebanyak tiga variabel yang akan diteliti, terdiri dari dua variabel bebas yaitu 1) kecerdasan intelektual (IQ), 2) media audiovisual, dan satu variabel terikat yaitu 3) prestasi belajar siswa. Rancangan variabel dalam penelitian ini terdapat pada Gambar 3.1.berikut.
                                       Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Keterangan:
                 : Hubungan parsial
                 : Hubungan Simultan
Dimana:
X1 = Kecerdasan intelektual (IQ)
X2 = Media audiovisual
Y = Prestasi belajar Siswa

B.       Populasi Dan Sampel Penelitian
1.      Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Menurut Arifin “Populasi adalah keseluruhan subjek yang ingin diteliti dan menjadi sasaran generelisasi hasil-hasil penelitian, baik anggota sampel maupun di luar sampel” (2010: 62).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MAM  1 Sumberrejo  sebanyak 41 siswa. Dikarenakan semua unit populasi dapat terjangkau dan dimungkinkan tidak terjadi kerusakan data, maka penelitian ini menggunakan penelitian sensus.

2.      Sampel
Menurut Sugiyono (2008:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel kesuluruhan siswa yang berjumlah 41 siswa.

C.      Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena (variabel penelitian) alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,2008).
Data kecerdasan intelektual (IQ), media audiovisual dan prestasi belajar siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen kuesioner dan dokumentasi. Kuesioner yang digunakan merujuk pada Skala Likert dengan lima skala. Sebelum melakukan penelitian ini, terlebih dahulu diadakan uji coba instrumen. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas instrumen yang akan digunakan. Instrumen dikatakan baik apabila valid dan reliable, sehingga berdasarkan uji coba tersebut dapat diketahui validitas dan reliabilitas dari kuesioner yang telah disusun.
1.        Uji Validitas
Uji validitas instrumen penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana instrumen penelitian tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur dan apakah instrumen tersebut telah layak uji (Solimun, 2002:12). Artinya, instrumen tersebut benar-benar tepat untuk dapat dipergunakan mengukur data yang seharusnya diukur (Gay&Diehl, 1992). Dalam penelitian ini, untuk memenuhi persyaratan validitas ditempuh prosedur validitas isi (Content Validity). Kuesioner dinyatakan valid secara isi jika item pernyataan kuesioner dilakukan pengujian sebagai berikut.
a.    Uji validitas isi (Content Validity) ditentukan berdasarkan landasan teori dan atau
b.    Memperoleh judgement dari ahli (Drs. H.M. Marshada Soenarsyah Hady S.Pd. S.H. M.Pd selaku pembimbing I dan Eka Farida S.E. M.Pd selaku pembimbing II)
Untuk memenuhi persyaratan validitas isi, variabel penelitian dijabarkan menjadi sub variable-variabel, indikator-indikator dan butir-butir pernyataan kuesioner berdasarkan landasan teori yang relevan. Setelah itu, kuesioner hasil rancangan dikonsultasikan kepada para ahli yang dipandang memahami variabel yang sedang diteliti dan juga kepada ahli dalam pembuatan instrumen (Murwani, 2009:5).

2.        Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji sejauh mana konsistensi item kuesioner yang digunakan dalam penelitian apabila pengukuran dilakukan secara berulang. Untuk mengetahui reliable atau tidaknya kuesioner variabel penelitian dalam penelitian ini, digunakan Cronbach’s coefficient alpha yang merupakan uji koefisien reliabilitas yang menunjukkan seberapa baik korelasi positif antara satu item dengan item yang lainnya dalam satu set kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha ≥ 0,7 (Kaplan & Dennis, 1993). Penghitungan nilai Cronbach Alpha ini digunakan software SPSS for windows versi 17.

3.    Item Analysis
Menurut Tuckman (1978: 26) “Menentukan item analisis suatu instrumen dilakukan dengan melihat besarnya koefisien korelasi (r) dengan standar minimum sebesar 0,3. Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika nilai koefisien yang ditemukan sama dengan atau lebih dari 0,3”.
Hasil uji validitas terhadap variabel dapat  menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang diuji,  secara statistik signifikan dapat dipertahankan dan dipergunakan sebagai alat pengumpul data atau secara statistik signifikan tidak dapat dipertahankan dan dipergunakan sebagai alat pengumpul data.
D.      Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dan keterangan-keterangaan lainnya dalam penelitian. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a.    Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan skala likert lima skala untuk memperoleh jawaban responden tentang kompetensi guru, dan sarana prasarana sekolah.
b.    Dokumentasi
Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati dan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan topik yang diteliti. Yaitu kecerdasan intelektual (IQ) dan media pembelajaran (audiovisual) sebelum dianalisis lebih lanjut dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

E.       Analisis Data
Untuk dapat mengolah data penelitian maka diperlukan suatu analisis data, karena dengan adanya analisis data maka diperoleh hasil sehingga dapat memperoleh kesimpulan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda (Multiple Regression).  Untuk melakukan analisis data tersebut akan digunakan bantuan program SPSS for Windows versi 17. Langkah- langkah yang dilakukan peneliti dalam membuat instrumen pada penelitian ini dengan cara:
a.    Menyusun Lay Out Instrumen
Pengembangan instrumen penelitian dilakukan dengan cara menentukan terlebih dulu variabel penelitiannya untuk kemudian dijabarkan deskriptor yang mengacu pada indikator, yang selanjutnya dibuat item.
b.    Karakteristik jawaban yang dikehendaki
Jawaban masing- masing soal dibuat skalanya menurut rangkaian kesatuan (kontinum) yang terdiri dari lima poin dengan memberikan skor tertentu.
Tabel 3.2. Skala Likert
Skala
Skor
Sangat tidak baik/sangat rendah/tidak pernah
1
Tidak baik/rendah/jarang
2
Biasa/cukup/kadang-kadang
3
Baik/tinggi/sering
4
Sangat baik/sangat tinggi/selalu
5

c.    Menyusun format
Format skala kompetensi guru, sarana prasarana sekolah, dan media pembelajaran siswa disusun secara jelas untuk memudahkan responden mengisi dan tidak menimbulkan kesan menguji responden. Adapun format penelitian di sini terdiri dari:
1.    Identitas responden
2.    Petunjuk pengisian
Bagian ini berisi tentang cara mengerjakan skala.
3.    Butir- butir instrumen
Pada bagian kolom kiri adalah kolom pernyataan, sedangkan pada bagian kanan adalah kolom jawaban.

Multiple Regression
Penelitian  menggunakan regresi berganda untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari variabel kecerdasan intelektual (IQ), media audiovisual secara simultan dan parsial terhadap prestasi belajar siswa. Bentuk rumus matematis dari analisis regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = ao +  b1X1 +  b2X2 +  e
Dimana:
Y1                            = variabel terikat (prestasi belajar siswa)
ao                                        = konstanta
b1.b2.                         = bilangan koefisien regresi
X1                            = kecerdasan intelektual (IQ)
X2                            = media audiovisual
e                               = error

F.       Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiyono, (1999:156) secara statistik hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik). Jadi maksudnya adalah taksiran keadaan populasi melalui data sampel. Oleh karena itu dalam statistik yang diuji adalah hipotesis nol. Maka untuk menguji hipotesis digunakan uji t untuk mengetahui hubungan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat digunakan uji F.

1.      Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel terikat, dan untuk derajat signifikansi yang digunakan bernilai 0,05. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
H0  : Kecerdasan intelektual (IQ) dan media audiovisual tidak berpengaruh secara parsial prestasi belajar siswa.
H1  : Kecerdasan intelektual (IQ) dan media audiovisual berpengaruh secara parsial prestasi belajar siswa.
Kesimpulan
·         Jika probabilitas t < 0,05 maka H0 ditolak
·         Jika probabilitas t > 0,05 maka H0 diterima
2.    Uji F
Uji F untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
H0  : Kecerdasan intelektual (IQ) dan media audiovisual tidak berpengaruh secara simultan prestasi belajar siswa.
H1 : Kecerdasan intelektual (IQ) dan media audiovisual berpengaruh secara simultan prestasi belajar siswa.
Kesimpulan
·         Jika probabilitas F < 0,05 maka H0 ditolak
·         Jika probabilitas F > 0,05 maka H0 diterima


100 kalimat indah lirik lagu iwan fals 1.“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan” (Puing – album Sarjana Muda 1981) 2.“Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”. (Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981) 3."Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”. (Galang Rambu Anarki – album Opini 1982) 4.“Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”. (Maaf Cintaku - album Sugali 1984) 5.“Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”. (Berkacalah Jakarta - album Sugali 1984) 6.“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”. (Cik - album Sore Tugu Pancoran 1985) 7.“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”. (Entah - album Ethiopia 1986) 8.“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”. (Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album Ethiopia 1986) 9.“Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”. (Ya Ya Ya Oh Ya - album Aku Sayang Kamu 1986) 10.“Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”. (Selamat Tinggal Malam - album Aku Sayang Kamu 1986) -------------------------------------------------------- 11.“Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”. (Kota - album Aku Sayang Kamu 1986) 12.“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”. (Lancar - album Lancar 1987) 13.“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”. (Surat Buat Wakil Rakyat - album Wakil Rakyat 1987) 14.“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”. (Nak - album 1910 1988) 15.“Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”. (Mimpi Yang Terbeli - album 1910 1988) 16.“Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”. (Ibu - album 1910 1988) 17.“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”. (Buku Ini Aku Pinjam - album 1910 1988) 18.“Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”. (Ada Lagi Yang Mati - album 1910 1988) 19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”. (Perempuan Malam - album Mata Dewa 1989) 20.“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”. (Nona - album Mata Dewa 1989) -------------------------------------------------------- 21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”. (Oh Ya! - album Swami 1989) 22.“Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”. (Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Swami 1989) 23.“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”. (Condet - album Swami 1989) 24.“Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”. (Bongkar - album Swami 1989) 25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”. (Bongkar - album Swami 1989) 26.“Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”. (Bongkar - album Swami 1989) 27.“Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”. (Rajawali - album Kantata Takwa 1990) 28.“Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”. (Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990) 29.“Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”. (Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990) 30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”. (Nocturno - album Kantata Takwa 1990) -------------------------------------------------------- 31.“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”. (Kesaksian - album Kantata Takwa 1990) 32.“Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”. (Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990) 33.“Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”. (Gelisah - album Kantata Takwa 1990) 34.“Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”. (Air Mata - album Kantata Takwa 1990) 35.“Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”. (Untuk Bram - album Cikal 1991) 36.“Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”. (Pulang Kerja - album Cikal 1991) 37.“Dimana kehidupan disitulah jawaban”. (Alam Malam - album Cikal 1991) 38.“Ada dan tak ada nyatanya ada”. (Ada - album Cikal 1991) 39.“Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”. (Nyanyian Jiwa - album Swami Il 1991) 40.“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”. (Hio - album Swami Il 1991) -------------------------------------------------------- 41.“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”. (Di Mata Air Tidak Ada Air Mata - album Belum Ada Judul 1992) 42.“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”. (Besar Dan Kecil - album Belum Ada Judul 1992) 43.“Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”. (Aku Disini - album Belum Ada Judul 1992) 44.“Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”. (Lagu Satu - album Hijau 1992) 45.“Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”. (Lagu Dua - album Hijau 1992) 46.“Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”. (Lagu Tiga - album Hijau 1992) 47.“Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?” (Lagu Empat- album Hijau 1992) 48.“Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”. (Lagu Empat- album Hijau 1992) 49.“Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”. (Lagu Lima - album Hijau 1992) 50.“Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”. (Karena Kau Bunda Kami - album Dalbo 1993) -------------------------------------------------------- 51.“Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”. (Hura Hura Huru Hara - album Dalbo 1993) 52.“Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”. (Hua Ha Ha - album Dalbo 1993) 53.“Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?” (Terminal – single 1994) 54.“Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”. (Satu Satu – album Orang Gila 1994) 55.“Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”. (Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994) 56.“Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”. (Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994) 57.“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”. (Doa Dalam Sunyi – album Orang Gila 1994) 58.“Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”. (Awang Awang – album Orang Gila 1994) 59.“Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”. (Awang Awang – album Orang Gila 1994) 60.“Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”. (Nasib Nyamuk – album Anak Wayang 1994) -------------------------------------------------------- 61.“Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”. (Oh – single 1995) 62.“Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”. (Mata Hati – album Mata Hati 1995) 63.“Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”. (Lagu Pemanjat – album Lagu Pemanjat 1996) 64.“Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”. (Songsonglah – album Kantata Samsara 1998) 65.“Berani konsekuen pertanda jantan”. (Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998) 66.“Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”. (Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998) 67.“Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”. (Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998) 68.“Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”. (Di Ujung Abad - album Suara Hati 2002) 69.“Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”. (Dendam Damai - album Suara Hati 2002) 70.“Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”. (Doa - album Suara Hati 2002) -------------------------------------------------------- 71.“Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”. (Seperti Matahari - album Suara Hati 2002) 72.“Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”. (Seperti Matahari - album Suara Hati 2002) 73.“Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”. (Politik Uang – album Manusia Setengah Dewa 2004) 74.“Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”. (Para Tentara – album Manusia Setengah Dewa 2004) 75.“Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”. (Mungkin – album Manusia Setengah Dewa 2004) 76.“Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”. (Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004) 77.“Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”. (Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004) 78.“Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”. (Manusia Setengah Dewa – album Manusia Setengah Dewa 2004) 79.“Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”. (Desa – album Manusia Setengah Dewa 2004) 80.“Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”. (Dan Orde Paling Baru – album Manusia Setengah Dewa 2004) -------------------------------------------------------- 81.“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”. (Buktikan – album Manusia Setengah Dewa 2004) 82.“Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”. (Asik Nggak Asik – album Manusia Setengah Dewa 2004) 83.“Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”. (17 Juli 1996 – album Manusia Setengah Dewa 2004) 84.“Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”. (Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006) 85.“Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”. (Haruskah Pergi – 2006) 86.“Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”. (Selancar – 2006) 87.“Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”. (Rubah – album 50:50 2007) 88.“Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”. (Pulanglah – album 50:50 2007) 89.“Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”. (KaSaCiMa – album 50:50 2007) 90.“Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”. (Ikan-Ikan – album 50:50 2007) -------------------------------------------------------- 91.“Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”. (Cemburu – album 50:50 2007) 92.“Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”. (Kemarau – uncassette) 93.“Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah”. (Joned – uncassette) 94.“Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”. (Harapan Tak Boleh Mati – uncassette) 95.“Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang”. (Harapan Tak Boleh Mati – uncassette) 96.“Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini”. (Saat Minggu Masih Pagi – uncassette) 97.“Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”. (Nyatakan Saja – uncassette) 98.“Usiamu tak lagi muda untuk terus terusan terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”. (Merdeka – uncassette) 99.“Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”. (Luka Lama – uncassette) 100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang yang gila perang”.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More