1. Membina Hasrat Belajar
Kemandirian
dalam membina hasrat belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara,antara lain
dengan mendayagunakan fasilitas dan sumber belajar secara optimal,agar
kurikulum yang sudah dirancang dapat dilaksankan secara optimal pula.Fasilitas
dan sumber belajar yang perlu didayagunakan dalam membina hasrat belajar adalah
laboratorium,pusat sumber belajar,perpustakaan serta tenaga pengelola dan
peningkatan kemampuan pengelolaannya.Dalam hal ini kreativitas peserta didik
senantiasa ditingkatkan untuk membuat dan mengembangkan alat-alat pembelajaran
seta alat peraga lain yang berguna dalam implementasi dan pembelajaran yang
efektif.
Harus disadari
bahwa sampai saat ini,buku pelajaran masih merupakan sumber belajar yang sangat
penting bagi para peserta didik,meskipun masih banyak yang tidak
memlikinya, terutama bagi sekolah-sekolah yang berada diluar kota,pedesaan dan
di daerah-daerah terpencil. Oleh karena itu pemeliharaan buku pelajaran
hendaknya wajib mengutamakan buku yang langsung berkaitan dengan pencapaian
kompetensi tertentu. Sedangkan pemilihan buku pelengkap hendaknya tetap
berpedoman pada rekomendasi atau pengesahan dari Dinas Pendidikan dan
pertimbangan lain yang tidak yang tidak memberatkan orang tua
2.
Memantau
Kemajuan Belajar
Khususnya dalam
pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik,baik secara terpisah
maupun bersama-sama dituntut untuk memantau kemajuan belajar peserta didik. Hal
ini dapat dilakukan oleh guru sebagai kegiatan pendahuluan untuk mengembangkan
strategi pembelajaran memilih dan menentukan metode serta media pembelajaran
yang efektif dan efisien.Pemantauan terhadap kemajuan belajar peserta didik
yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan dapat digunakan sebagai
dasar untuk memberikan motivasi, memberikan balikan, bahkan memberikan hadiah dan
hukuman secara tepat waktu dan tepat sasaran.Berkaitan dengan pemantauan
terhadap prestasi belajar peserta didik ini perlu dipertimbangkan dan
dianalisis. Setiap pekerjaan rumah yang diberikan kepada peserta didik terutama
menyangkut kuantitas dan tingkat kesulitan setiap pekarjaan rumah yang
diberikan kepada peserta didik dan balikan,serta hadiah dan hukuman yang pantas
diberikan bagi setiap anak yang patuh dan yang melakukan pelanggaran.
Berikut beberapa
hal yang perlu dipertimbangkan dalam memantau kemajuan belajar peseta didik
sebagai berikut:
1. Tetapkan
prosedur yang disetujui bersama oleh Kepala Sekolah,guru dan tenaga
kependidikan tentang bagaimana memantau dan melakukan penilaian terhadap
kemajuan belajar peserta didik beserta system pelaporannya.
2. Tetapkan
mekanisme serta alat penilaian yang sistematis,teratur dan berkesinambungan
untuk memantau pencapaian kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran siswa dalam
kelas.
3. Laporkan
kemajuan belajar dan prestasi anak didik kepada seluruh guru guna membuat rencana dan alternatif-alternatif
perbaikannya.
4. Laporkan
hasil karya dan prestasi khusus anak didik di sekolah pada orang tua
siswa,komite sekolah dan Dinas Pendidikan setempat secara berkala.
5. Aturlah
jadwal penilaian di sekolah sedemikian rupa agar tidak terjadi kegiatan
pembelajaran yang tumpang tindih.
6. Gunakan
hasil penilaian dan pemantauan kemajuan belajar peserta didik untuk mengetahui
apakah metode-metode mengajarnya efektif.
7. Berikan
balikan terhadap setiap pekerjaan peserta didik dengan cepat dan tepat.
8. Lakukan
analisis terhadap kemajuan dan prestasi belajar peserta didik dalam jangka
pendek (tiap semester atau tiap tahun) dalam jangka panjang (periode tiga
sampai lima tahun) guna melihat kecenderungan peningkatan dan penurunan dalam
kinerja kemajuan belajar peserta didik.
9. Gunakan
sistem penataan berbasis computer untuk memudahkan analisis,pendokumentasian
dan pendayagunaan semua informasi mengenai kemajuan belajar dan prestasi
peserta didik.
Dengan adanya
pemantauan terhadap kemajuan belajar peserta didik secara kontinu dan
berkesinambungan dan tercipta budaya kerja yang efektif dan efisien di kalangan
peserta didik maupun di kalangan guru itu sendiri.
a. Tiga Ciri belajar yang hasilnya relatif
menetap
Hasil belajar
dalam bentuk perubahan tingkah laku.Belajar berlangsung dalam bentuk latihan
(practice) dan pengalaman (experience). Tingkah laku yang dihasilkan bersifat
menetap dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.Tingkah laku itu berupa
perilaku (performance) yang nyata dan dapat diamati.Misalnya,seseorang bukan
hanya mengetahui sesuatu yang perlu diperbuat melainkan juga melakukan
perbuatan itu sendiri secara nyata. Jadi istilah menetap dalam hal ini bahwa
perilaku itu dikuasai secara mantap.Kemantapan ini berkat latihan dan
pengalaman.
b. Indikator
Prestasi Belajar
Pada
prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologid
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.Namun
demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu khususnya ranah
rasa murid sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang
bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan
guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang
dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi
sebagai hasil belajar siswa,baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun
berdimensi karsa.
Kunci pokok
untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai
di atas adalah mengetahui garis-garis besar indicator (penunjuk adanya prestasi
tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
Selanjutnya agar
pemahaman Anda lebih mendalam mengenai kunci pokok tadi dan untuk memudahkannya
dalam menggunakan alat dan kiat evaluasi yang dipandang tepa, reliable dan valid
(Barlow,1985).
0 komentar:
Posting Komentar