This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by caheastboys.blogspot.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by caheastboys.blogspot.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by caheastboys.blogspot.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by caheastboys.blogspot.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by caheastboys.blogspot.com.

Senin, 30 April 2012

motivasi belajar


1.    Pengertian Motivasi Belajar
Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut Dimiyati (1999:21) “Motivasi adalah sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar”. Sedangkan menurut Purwanto (1996:60) “Motivasi adalah ‘pendorong’,  Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kagiatannya.
Unsur-unsur motivasi belajar
Menurut Dimiyati dan Mudjiono (1994:89-92) ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu:
a. Cita-cita atau Aspirasi siswa
Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-cita siswa untuk ”menjadi seseorang” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar. Citacita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ektrinsik sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. 
b. Kemampuan Belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa. Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan fantasi. Jadi siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu lebih sering memperoleh sukses oleh karena kesuksesan memperkuat motivasinya.
c. Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Jadi kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, tetapi biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis. Misalnya siswa yang kelihatan lesu, mengantuk mungkin juga karena malam harinya bergadang atau juga sakit.
d. Kondisi Lingkungan Kelas
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datangnya dari luar diri siswa. Lingkungan siswa sebagaimana juga lingkungan individu pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Jadi unsur-unsur yang mendukung atau menghambat kondisi lingkungan berasal dari ketiga lingkungan tersebut. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara guru harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menampilkan diri secara menarik dalam rangka membantu siswa termotivasi dalam belajar. 
e. Unsur-unsur Dinamis Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali.
f. Upaya Guru Membelajarkan Siswa
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa. 
2.     Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Sardiman (2000:83) fungsi motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut:
a.    Mendorong manusia untuk bertindak atau melakukan suatu aktifitas tertentu.
b.    Menentukan arah perbuatan ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita.
c.    Menyeleksi perbuatan mana yang harus dilakukan untuk mencapai suatu   tujuan dengan mengesampingkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat.
Menurut Hamalik (2003:161) juga mengemukakan tiga fungsi motivasi, yaitu;
1.      Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan
Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
2.      Motivasi berfungsi sebagai pengarah
Artinya menggerakkan perbuatan ke arah pencapaian tujuan yang di inginkan.
3.      Motivasi berfungsi penggerak
Motivasi ini berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan atau perbuatan.
Jadi Fungsi motivasi secara umum adalah sebagai daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 
3.        Strategi motivasi belajar
Menurut Anni (2006:186-187) ada beberapa strategi motivasi belajar antara lain sebagai berikut:
a.       Membangkitkan minat belajar
Pengaitan pembelPelajaran dengan minat siswa adalah sangat penting dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengatahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Cara lain yang dapat dilakukan adalah memberikan pilihan kepada siswa tentang materi pembelPelajaran yang akan dipelajari dan cara-cara mempelajarinya.
b.      Mendorong rasa ingin tahu
Guru yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan dan memelilhara rasa ingin tahu siswa didalam kegiatan pemmbelPelajaran. Metode pembelPelajaran studi kasus, diskoveri, inkuiri, diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu siswa.
c.       Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
Motivasi untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi pembelPelajaran yang menarik dan juga penggunaan variasi metode penyajian.
d.      Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar
Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh dirinya sendiri dan bukan dirumuskan atau ditetapkan oleh orang lain.

faktor belajar orang tua


Keadaan sosial ekonomi setiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Kondisi sosial berarti keadaan yang berkenaan dengan kemasyarakatan yang selalu mengalami perubahan-perubahan melalui proses sosial. Proses sosial terjadi karena adanya interaksi sosial.  “Interaksi sosial diartikan hubungan sosial yang dinamis antara orang perorangan, antar perseorangan dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok” (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990:335).
                    
Di dalam keluarga interaksi sosial didasarkan atas rasa kasih sayang antara anggota keluarga, yang diwujudkan dengan memperhatikan orang lain, belajar bekerja sama dan bantu membantu. Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat, yaitu:
a.    Adanya kontak sosial merupakan hubungan seseorang dengan orang lain dengan mengunakan bahasa lisan ataupun bahasa isyarat. “Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial” (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990:458). Berarti kontak sosial adalah adanya interaksi yang bisa menghubungkan dua orang atau lebih sehingga mereka bisa mengerti maksud dan tujuan yang mereka inginkan.
b.    Komunikasi adalah pembicaran antar orang dengan saling memahami apa yang sedang mereka bicarakan. “Komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang terwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan orang lain tersebut, sikap-sikap pada perasaan-perasaan suatu kelompok manusia atau orang perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang-orang lainnya” ( Soekanto, 2002:67). Jadi Komunikasi adalah pembicaraan atau perilaku yang bisa dimengerti oleh orang lain sehingga terjadi hubungan timbalbalik.
Kondisi sosial keluarga akan diwarnai oleh bagaimana interaksi sosial yang terjadi diantara anggota keluarga dan interaksi sosial dengan masyarakat lingkungannya. Interaksi sosial di dalam keluarga biasanya didasarkan atas rasa kasih sayang dan tanggung jawab yang diwujudkan dengan memperhatikan orang lain, bekerja sama, saling membantu dan saling memperdulikan termasuk terhadap masa depan anggota keluarga.
Interaksi orangtua tehadap anak-anaknya biasanya juga dilandasi hal-hal tersebut diatas termasuk peduli terhadap masa depan pendidikan anaknya. Kepedulian orangtua terhadap pendidikan anak apabila diaplikasikan secara tepat akan mendorong anak untuk berprestasi dalam pendidikannya. 
1.        Kondisi Ekonomi Orangtua
Kondisi Ekonomi Orangtua atau Keluarga Ekonomi berarti setiap sistem hubungan-hubungan yang menentukan alokasi sumber-sumber daya yang terbatas atau yang langka. “Kondisi ekonomi orangtua adalah kenyataan yang terlihat atau terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orangtua dan kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhannya” (Depdikbud dalam Heini 1999:21). Permasalahan ekonomi keluarga yang utama adalah usaha keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhan sehingga dapat mencapai kemakmuran. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Pemenuhan tersebut harus dilakukan dalam keadaan sumber-sumber yang dimiliki terbatas dihadapkan dengan kebutuhan yang alternatif. Kondisi ekonomi orangtua dalam kehidupan sehari-hari tergantung pada dua hal yang saling berhubungan yaitu adanya kebutuhan keluarga yang tidak terbatas baik jumlah maupun kualitasnya dan jumlah sumber-sumber yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka keadaan sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat tinggal.
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi orangtua di masyarakat, diantaranya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, kondisi lingkungan tempat tingal, pemilikan kekayaan, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dari komunitasnya. Dan dalam penelitian ini faktor yang digunakan oleh peneliti untuk menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi orangtua di masyarakat meliputi 4 (empat) yaitu tingkat pendidikan, pendapatan, dan kepemilikan kekayaan, dan jenis tempat tinggal.
a.    Tingkat Pendidikan
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” ( UU RI 2003:3). Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal). Jalur pendidikan sekolah (pendidikan formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah, jenjang pendidikan sekolah pada dasarnya terdiri dari  pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan tinggi.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendidikan orangtua selain dilihat dari jenjangnya juga dapat dilihat dari tahun sukses atau lamanya orangtua sekolah. Semakin lama orangtua bersekolah berarti semakin tinggi jenjang pendidikannya. Misalnya orangtua yang hanya sekolah 6 tahun berarti hanya sekolah sampai SD berbeda dengan orangtua yang sekolahnya sampai 12 tahun berarti lulusan SMA. Tingkat pendidikan yang pernah ditempuh orangtua berpengaruh pada kelanjutan sekolah anak mereka. Orangtua yang memiliki pendidikan yang tinggi mempunyai dorongan atau motivasi yang besar untuk menyekolahkan anak mereka.
b.    Pendapatan Orangtua
Pendapatan adalah semua penerimaan baik tunai maupun bukan tunai yang merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan adalah jumlah penghasilan riil seluruh anggota keluarga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam keluarga, ( Sumardi, 2004:323).
Pendapatan adalah dasar dari penghidupan. Besarnya pendapatan akan memenuhi jumlah kebutuhan yang hendak dipuaskan. Sejumlah kebutuhan yang dipuaskan merupakan pola konsumsi yang telah berhasil dicapai akan menentukan tingkat hidup. Pendapatan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.    Pendapatan berupa uan yaitu segala penghasilan yang berupa uang yang  sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontraprestasi. Pendapatan berupa uang, meliputi: gaji, upah dan hasil investasi.
2.    Pendapatan berupa barang adalah segala pendapatan yang berbentuk nyata atau riil,dan dapat dipakai secara langsung. “Pendapatan yang berupa barang yaitu segala penghasilan yang sifatnya reguler dan biasa, akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan diterimakan dalam bentuk barang atau jasa” (Sumardi, 1998:93).
Barang dan jasa yang diterima atau diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi ataupun disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut. Demikian juga penerimaan barang secara cuma-cuma, pembelian barang dan jasa dengan harta subsidi atau reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pendapatan orangtua adalah penghasilan berupa uang yang diterima sebagai balas jasa dari kegiatan baik dari sektor formal dan informal selama satu bulan dalam satuan rupiah. Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk akan berbeda antara yang satu dengan yang lain, hal ini karena dipengaruhi oleh keadaan penduduk sendiri dalam melakukan berbagai macam kegiatan sehari-hari. Dengan pendidikan yang tinggi mereka akan dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatan yang lebih besar. Sedangkan bagi penduduk yang berpendidikan rendah akan mendapat pekerjaan dengan pendapatan yang kecil. Dalam penelitian ini pendapatan yang diterima penduduk dapat digolongkan berdasarkan 5 golongan yaitu:
a)    Golongan penduduk berpendapatan rendah, yaitu penduduk yang berpendapatan Rp.300.000 perbulan.
b)   Golongan penduduk berpendapat cukup tinggi, yaitu penduduk yang berpendapatan rata-rata antara Rp. 300.000- sampai Rp.500.000 perbulan.
c)    Golongan penduduk berpendapat tinggi, yaitu penduduk yang berpendapatan rata-rata antara Rp.500.000- sampai Rp.750.000 perbulan.
d)   Golongan penduduk berpendapat tinggi, yaitu penduduk yang berpendapatan rata-rata antara Rp.750.000- sampai Rp.1.000.000 perbulan
e)    Golongan penduduk berpendapatan sangat tinggi yaitu penduduk dengan pendapatan rata-rata >Rp.1.000.000.

c. Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas.
Pemilikan kekayaan atau fasilitas adalah kekayaan dalam bentuk barang barang dimana masih bermanfaat dalam menunjang kehidupan ekonominya. Fasilitas atau kekayaan itu antara lain:
1)  Barang-barang berharga
Adalah pemilikan kekayaan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti perhiasan, televisi, kulkas dan lain-lain dapat menunjukkan adanya pelapisan dalam masyarakat. Dalam penelitian ini barang-barang dapat menunjukkan keadaan sosial ekonomi seseorang. Barang-barang yang berharga tersebut antara lain tanah, sawah, rumah dan lain-lain. Barang-barang tersebut bisa digunakan untuk membiayai pendidikan anak. Semakin banyak kepemilikan harta yang bernilai ekonomi dimiliki orangtua maka akan semakin luas kesempatan orangtua untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya, dan orangtua dapat mencukupi semua fasilitas belajar anak, sehingga dapat memotivasi anak untuk berprestasi.
2)  Jenis-jenis kendaraan pribadi.
Kendaraan pribadi dapat digunakan sebagai alat ukur tinggi rendahnya tingkat sosial ekonomi orangtua. Misalnya: orang yang mempunyai mobil akan merasa lebih tinggi tingkat sosial ekonominya dari pada orang yang mempunyai sepeda motor.
d. Jenis Tempat Tinggal.
Menurut Svalastoga dalam Aryana untuk mengukur tingkat sosial ekonomi seseorang dari rumahnya, dapat dilihat dari:
1) Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas, menyewa, menumpang pada saudara atau ikut orang lain.
2) Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan bambu. Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi, pada umumnya menempati rumah permanen, sedangkan keluarga yang keadaan sosial ekonominya menengah kebawah menggunakan semi permanen atau tidak permanen.
3) Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati pada umunya semakin tinggi tingkat sosial ekonominya.
Rumah dapat mewujudkan suatu tingkat sosial ekonomi bagi keluarga yang menempati. Apabila rumah tersebut berbeda dalam hal ukuran dan kualitas rumah. Rumah yang dengan ukuran besar, permanen dan milik pribadi dapat menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonominya tinggi berbeda dengan rumah yang keil, semi permanen dan menyewa menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonominya rendah.

prestasi belajar


Prestasi belajar adalah hasil dari merupakan kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung dengan tes. “Prestasi belajar berarti penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru” ( Tu’u, 2004:75 ). Sedangkan menurut Hamalik (1994:25) “Prestasi belajar yang berupa adanya perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu. Jadi prestasi belajar ekonomi merupakan hasil yang dicapai siswa berupa penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai tes ekonomi.
Proses belajar dan hasil belajar merupakan dua hal terpisah. Dari proses belajar akan tampak prestasi belajar berupa kemampuan atau “performance” dari peserta didik. Kemampuan yang diperoleh individu dari proses pembelPelajaran menurut Bloom dapat dikategorikan ke pada tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor (Sudjana, 2004:46). Ketiga ranah ini dapat dijelaskan sebagai berikut. (a) kemampuan kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak, (b) kemampuan afektif terkait dengan sikap dan nilai, dan (c) keamampuan psikomotor adalah kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Selanjutnya menurut Suryabrata (2006:23) prestasi belajar adalah hasil belajar terakhir yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang mana di sekolah prestasi belajar siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu. Kemudian dengan angka tersebut, orang lain atau siswa sendiri akan dapat mengetahui sejauh mana prestasi akademik yang telah dicapai.
a.    Bentuk Prestasi Belajar
Bentuk prestasi belajar siswa dapat dinyatakan dengan nilai yang berupa nilai harian, nilai ujian tengah semester dan nilai ujian akhir semester. Prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertaman Muhammadiah 1 Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro pada penelitian ini dilihat menggunakan angket agar memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.
b.   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar atau prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui penilaian prestasi belajar atau rapor. Hasil belajar yang dicapai tiap-tiap anak tidaklah sama, hal ini disebabkan adanya beberapa faktor baik dari dalam diri anak (internal) dan dari luar diri siswa (eksternal) seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003:54) meliputi dua faktor yaitu intern dan ekstern.
1.    Faktor-faktor Intern
Faktor intern terdiri dari faktor psikologis yang meliputi intelegensi dan motif sebagai berikut.
a.    Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari 3 jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui korelasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai intelegensi yang rendah.
b.    Motif adalah daya penggerak di dalam diri orang melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan. Motif akan berubah menjadi motivasi apabila motif sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu contohnya motivasi siswa dalam belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.
2.    Faktor-Faktor Ekstern
Faktor sekolah meliputi metode mengajar, alat pengPelajaran, dan keadaan gedung sebagai berikut.
a.    Metode mengajar merupakan suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam proses belajar mengajar. Mengajar itu sendiri adalah menurut Karo adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai, dan mengembangkannya. Didalam dunia pendidikan yang dimaksud dengan orang lain adalah siswa atau murid dan mahasiswa yang dalam proses belajar agar dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih mengembangkan bahan pelajaran. Sedangkan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar akan mempengaruhi cara belajar siswa. Sehingga supaya siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar guru harus diusahakan secara tepat, efisien dan efektif.
b.    Alat pengajaran sangat erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajar akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula.
c.    Keadaan gedung harus disesuaikan dengan jumlah siswa serta variasi karakteristik siswa yang masing-masing menuntut keadaan gedung harus memadai di dalam setiap kelas. Siswa bisa belajar dengan leluasa dan nyaman apabila mendapatkan sarana dan prasarana yang baik (Slameto, 2003:65)
Berdasarkan uraian dari di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau pencapaian yang diperoleh siswa dari aktivitas belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka. Adapun indikator dari prestasi belajar adalah informasi verbal, ketrampilan intelek, strategi kognitif, ketrampilan motorik, dan sikap. Dalam penelitian ini prestasi belajar dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi orangtua dan motivasi siswa.

100 kalimat indah lirik lagu iwan fals 1.“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan” (Puing – album Sarjana Muda 1981) 2.“Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”. (Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981) 3."Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”. (Galang Rambu Anarki – album Opini 1982) 4.“Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”. (Maaf Cintaku - album Sugali 1984) 5.“Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”. (Berkacalah Jakarta - album Sugali 1984) 6.“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”. (Cik - album Sore Tugu Pancoran 1985) 7.“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”. (Entah - album Ethiopia 1986) 8.“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”. (Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album Ethiopia 1986) 9.“Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”. (Ya Ya Ya Oh Ya - album Aku Sayang Kamu 1986) 10.“Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”. (Selamat Tinggal Malam - album Aku Sayang Kamu 1986) -------------------------------------------------------- 11.“Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”. (Kota - album Aku Sayang Kamu 1986) 12.“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”. (Lancar - album Lancar 1987) 13.“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”. (Surat Buat Wakil Rakyat - album Wakil Rakyat 1987) 14.“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”. (Nak - album 1910 1988) 15.“Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”. (Mimpi Yang Terbeli - album 1910 1988) 16.“Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”. (Ibu - album 1910 1988) 17.“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”. (Buku Ini Aku Pinjam - album 1910 1988) 18.“Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”. (Ada Lagi Yang Mati - album 1910 1988) 19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”. (Perempuan Malam - album Mata Dewa 1989) 20.“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”. (Nona - album Mata Dewa 1989) -------------------------------------------------------- 21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”. (Oh Ya! - album Swami 1989) 22.“Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”. (Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Swami 1989) 23.“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”. (Condet - album Swami 1989) 24.“Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”. (Bongkar - album Swami 1989) 25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”. (Bongkar - album Swami 1989) 26.“Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”. (Bongkar - album Swami 1989) 27.“Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”. (Rajawali - album Kantata Takwa 1990) 28.“Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”. (Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990) 29.“Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”. (Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990) 30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”. (Nocturno - album Kantata Takwa 1990) -------------------------------------------------------- 31.“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”. (Kesaksian - album Kantata Takwa 1990) 32.“Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”. (Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990) 33.“Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”. (Gelisah - album Kantata Takwa 1990) 34.“Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”. (Air Mata - album Kantata Takwa 1990) 35.“Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”. (Untuk Bram - album Cikal 1991) 36.“Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”. (Pulang Kerja - album Cikal 1991) 37.“Dimana kehidupan disitulah jawaban”. (Alam Malam - album Cikal 1991) 38.“Ada dan tak ada nyatanya ada”. (Ada - album Cikal 1991) 39.“Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”. (Nyanyian Jiwa - album Swami Il 1991) 40.“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”. (Hio - album Swami Il 1991) -------------------------------------------------------- 41.“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”. (Di Mata Air Tidak Ada Air Mata - album Belum Ada Judul 1992) 42.“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”. (Besar Dan Kecil - album Belum Ada Judul 1992) 43.“Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”. (Aku Disini - album Belum Ada Judul 1992) 44.“Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”. (Lagu Satu - album Hijau 1992) 45.“Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”. (Lagu Dua - album Hijau 1992) 46.“Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”. (Lagu Tiga - album Hijau 1992) 47.“Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?” (Lagu Empat- album Hijau 1992) 48.“Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”. (Lagu Empat- album Hijau 1992) 49.“Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”. (Lagu Lima - album Hijau 1992) 50.“Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”. (Karena Kau Bunda Kami - album Dalbo 1993) -------------------------------------------------------- 51.“Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”. (Hura Hura Huru Hara - album Dalbo 1993) 52.“Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”. (Hua Ha Ha - album Dalbo 1993) 53.“Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?” (Terminal – single 1994) 54.“Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”. (Satu Satu – album Orang Gila 1994) 55.“Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”. (Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994) 56.“Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”. (Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994) 57.“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”. (Doa Dalam Sunyi – album Orang Gila 1994) 58.“Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”. (Awang Awang – album Orang Gila 1994) 59.“Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”. (Awang Awang – album Orang Gila 1994) 60.“Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”. (Nasib Nyamuk – album Anak Wayang 1994) -------------------------------------------------------- 61.“Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”. (Oh – single 1995) 62.“Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”. (Mata Hati – album Mata Hati 1995) 63.“Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”. (Lagu Pemanjat – album Lagu Pemanjat 1996) 64.“Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”. (Songsonglah – album Kantata Samsara 1998) 65.“Berani konsekuen pertanda jantan”. (Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998) 66.“Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”. (Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998) 67.“Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”. (Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998) 68.“Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”. (Di Ujung Abad - album Suara Hati 2002) 69.“Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”. (Dendam Damai - album Suara Hati 2002) 70.“Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”. (Doa - album Suara Hati 2002) -------------------------------------------------------- 71.“Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”. (Seperti Matahari - album Suara Hati 2002) 72.“Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”. (Seperti Matahari - album Suara Hati 2002) 73.“Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”. (Politik Uang – album Manusia Setengah Dewa 2004) 74.“Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”. (Para Tentara – album Manusia Setengah Dewa 2004) 75.“Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”. (Mungkin – album Manusia Setengah Dewa 2004) 76.“Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”. (Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004) 77.“Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”. (Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004) 78.“Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”. (Manusia Setengah Dewa – album Manusia Setengah Dewa 2004) 79.“Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”. (Desa – album Manusia Setengah Dewa 2004) 80.“Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”. (Dan Orde Paling Baru – album Manusia Setengah Dewa 2004) -------------------------------------------------------- 81.“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”. (Buktikan – album Manusia Setengah Dewa 2004) 82.“Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”. (Asik Nggak Asik – album Manusia Setengah Dewa 2004) 83.“Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”. (17 Juli 1996 – album Manusia Setengah Dewa 2004) 84.“Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”. (Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006) 85.“Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”. (Haruskah Pergi – 2006) 86.“Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”. (Selancar – 2006) 87.“Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”. (Rubah – album 50:50 2007) 88.“Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”. (Pulanglah – album 50:50 2007) 89.“Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”. (KaSaCiMa – album 50:50 2007) 90.“Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”. (Ikan-Ikan – album 50:50 2007) -------------------------------------------------------- 91.“Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”. (Cemburu – album 50:50 2007) 92.“Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”. (Kemarau – uncassette) 93.“Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah”. (Joned – uncassette) 94.“Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”. (Harapan Tak Boleh Mati – uncassette) 95.“Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang”. (Harapan Tak Boleh Mati – uncassette) 96.“Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini”. (Saat Minggu Masih Pagi – uncassette) 97.“Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”. (Nyatakan Saja – uncassette) 98.“Usiamu tak lagi muda untuk terus terusan terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”. (Merdeka – uncassette) 99.“Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”. (Luka Lama – uncassette) 100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang yang gila perang”.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More